Paling sebel kalau pas naik angkot, ada penumpang yang nggak
mau menggeser tempat duduknya untuk kita. Apalagi kalau posisi duduknya menyamping atau
membuka terlalu lebar. Padahal, posisi duduk di angkot akan mempengaruhi
seberapa banyak sisa space yang ada. Artinya,
makin “tertib” cara duduk kita, duduk lurus dan rapat, maka space yang tersedia pun akan lebih
banyak. Means, akan makin lebar juga
tempat duduk yang bakal tersedia buat penumpang lain. Tahu sendiri kan, tempat
duduk di angkot cuma cukup buat 7 orang di kiri dan 5 orang di kanan, 2 orang
di depan dekat sopir plus 2 orang di bangku kayu yang menghadap ke dalam. Itu
pun dengan catatan, penumpang punya
badan standar ya..Kalau ada penumpang berukuran big size kemungkinan bakal lebih sedikit penumpang yang bisa masuk
he..he..So, kalau ada penumpang yang egois nggak mau menggeser tempat duduk, space yang mestinya buat penumpang lain
juga bakal berkurang. Kalau sopirnya nggak “turun tangan” apalagi.
So, karena ada yang nggak mau geser bisa jadi kita pun duduk
dengan nggak nyaman karena space yang
tersisa lebih sedikit. Kadang, pernah juga saya jadi duduk di bangku bagian
pinggir banget deket pintu..Agak ngeri..Soalnya pak Sopir seringnya ngebut. Lebih
kasihan lagi kalau “korban” nya ibu-ibu tua yang repot bawa belanjaan. Anehnya,
si nggak mau geser seringkali nggak merasa tak enak hati..Gemess...Padahal,
susahnya apa ya..menggeser sedikit buat orang lain?
Kadang, saya berpikir. Untuk hal simpel kayak menggeser tempat
duduk aja bisa segitu susahnya. Padahal, itu bisa jadi tes buat kita apakah
kita masih peduli dengan orang lain, dalam hal ini terhadap sesama penumpang
angkot? Mudah-mudahan, nggak mau menggeser duduk bukan tanda ketidakpedulian
ya..So, geser please..!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar