Selasa, 04 Juni 2013

Arab, Prancis, Korea...



 
foto : www.asien-zuhause.ch
Tak jelas bagaimana awalnya, belakangan saya sedang suka belajar Bahasa Korea. Awalnya, saya iseng menonton sebuah drama korea berseri di Youtube. Saya cari yang ber-subtittle bahasa Inggris. Saya tertarik mendengar kalimat-kalimat dalam bahasa Korea yang saya dengar di drama itu. Intonasinya juga terdengar berbeda dengan bahasa Jerman, Inggris atau pun bahasa Arab yang pernah saya pelajari.
Lama-lama, saya bisa sedikit mengidentifikasi, kata apa artinya apa dalam bahasa Inggris. Saya pelajari bagaimana intonasi suara saat mereka berbicara pada teman, pada orang yang baru dikenal atau pada orang yang lebih tua. Menarik juga mengamati kebiasaan orang Korea membungkukkan badan sebagai tanda hormat. 
Jadilah saya mulai mencari tahu tentang bahasa ini. Ikut kursus? Ha..ha..kalau ada mungkin bisa saja saya ikutan. Tapi saya jadi agak “kapok” ikut kursus formal karena takut tak bisa bertahan lama seperti kursus bahasa Arab saya itu. Ya..gara-gara saya sering gagal meluangkan waktu untuk datang ke tempat kursus Arab, saya jadi banyak ketinggalan. Saya juga kesulitan menghapal kosakata. Mungkin karena saya kurang keras berusaha. Akhirnya, saya sudah say goodbye pada kursus bahasa Arab saya itu.
Makanya, sekarang saya tak mau muluk-muluk. Sekedar tahu kalimat sehari-hari saja atau tahu beberapa kata dalam bahasa Korea, cukup!. Yah..siapa tahu suatu hari saya punya kesempatan buat jalan-jalan ke Korea atau tiba-tiba ketemu Lee Min Ho di bandara ha..ha..
Saya baru tahu kalau bahasa Korea punya huruf-huruf yang sama sekali berbeda dengan bahasa Inggris dan Jerman. Namanya huruf Hangul. Huruf vokalnya banyak, huruf konsonannya juga “aneh”. Rumitnya, selain harus tahu bagaimana cara bacanya, kita juga harus tahu bagaimana cara menulisnya. Itu kalau hurufnya masih single. Lebih rumit lagi jika huruf-huruf itu disatukan membentuk kata. 
Belum lagi kalau sudah masuk gramatika dan mempelajari aturan-aturan khusus lain yang cuma ada dalam bahasa Korea...Lumayan bikin kening berkerut. Tapi..menarik! Entah kenapa, saya malah bersemangat meskipun saya hanya mempelajarinya sendiri melalui tutorial di internet. 
Sementara, untuk belajar bagaimana mengucapkan kata-kata dalam bahasa Korea, saya memilih belajar langsung lewat lagu. Cara pengucapannya ternyata tak berbeda jauh antara yang ditulis dan dibaca. Ada sih beberapa yang beda. Cuma kalau dibandingkan dengan bahasa Inggris atau Prancis, bahasa Korea cenderung lebih “mudah” untuk dibaca.
 Nampaknya, sekarang saya punya semangat baru. Mungkin benar kata orang, jika ingin membuat hidup lebih hidup dan berwarna, do something new!..Dan saya merasa seperti itu dengan belajar bahasa Korea. Sesuatu yang benar-benar baru dalam hidup saya. Untuk yang ini, saya berharap sifat pembosan saya nggak kumat biar pelajaran bahasa Korea saya tak berhenti di tengah jalan..!