Film Innocence of Moslems bukan
satu-satunya film yang pernah mengundang kemarahan umat islam. Ada beberapa
film atau karya lain yang juga membuat umat Islam tersinggung:
1. Darmogandul ( kitab dalam kesustraan Jawa)
Kenapa Menimbulkan Kemarahan :
Serat
Darmagandul merupakan kitab yang cukup dikenal dalam kesusasteraan Jawa. Namun
pengarang kitab ini tak pernah jelas. Prof. HM Rasjidi, Menteri Agama Pertama RI, pernah menulis dan menerjemahkan
Darmogandul yang banyak memuat pelecehan terhadap Islam. Dalam salah satu bait
Pangkur-nya serat ini menulis “Akan tetapi bangsa Islam, jika diperlakukan
dengan baik, mereka membalas jahat. Ini adalah sesuai dengan zikir mereka.
Mereka menyebut nama Allah, memang Ala (jahat) hati orang Islam. Mereka halus
dalam lahirnya saja, dalam hakekatnya mereka itu terasa pahit dan masin.” Dan
masih sangat banyak lagi isi kitab ini yang dapat membuat umat Islam
tersinggung. (lengkapnya dapat dibaca di http://serbasejarah.wordpress.com/2011/02/04/tersirat-dari-serat-darmogandul/
Akibatnya : Pada
1920-an, Darmogandul pernah diprotes masyarakat Islam dan Cina ketika pertama
kali dimuat dalam sebuah almanak.
2. The Satanic Verses ( novel karya Salman Rushdie)
Kenapa Menimbulkan Kemarahan: The Satanic Verses (atau
Ayat-ayat Setan) adalah novel
ke-empat karya Salman Rushdie, yang pertama kali diterbitkan pada
tahun 1988.
Sejumlah hal yang telah menyulut kemarahan kalangan Islam adalah fakta
bahwa Rushdie menggunakan kata Mahound, tokoh utama dalam buku ini, untuk merujuk kepada sosok mulia di mata
seorang Muslim, yakni Nabi Muhammad SAW. Kata ini merupakan bentuk penghinaan (derogatory) dari kalangan Pasukan Salib
(Crusaders) di masa Perang Salib (Crusade) dan umum digunakan kalangan Nasrani
Eropa semenjak Perang Salib untuk menghina Nabi Muhammad saw, walau kini memang
sudah tidak terlalu lazim digunakan.
Selain
itu, banyak lagi kata-kata tak pantas yang digunakan Rushdie untuk menggambarkan
sosok Mahound. Karena banyaknya kata-kata kotor yang digunakannya, banyak
penulis Muslim menyatakan tidak sanggup mengutip kata-kata kotor dan biadab
yang digunakannya.
Akibatnya : Di tahun yang sama, kebanyakan negara Asia dan Amerika latin
seperti India, Bangladesh, Indonesia, Singapura, Afrika Selatan, Venezuela,
melarang peredaran buku tersebut. Hanya Turki di antara negara berpopulasi
Muslim yang tidak memberlakukan larangan. Pada Februari 1989, pemimpin Iran, Ayatullah Khomenei
mengeluarkan fatwa untuk menghukum mati Salman Rushdie. Fatwa ini diumumkan
menyusul insiden aksi protes di Islamabad, Pakistan yang menewaskan enam
demonstran. Iran sendiri terus mendukung fatwa tersebut hingga tahun 1998.
Sederet
orang yang dikaitkan dengan novel ini di sejumlah negara ditemukan tewas,
terutama para penerjemah The Satanic Verses ke bahasa-bahasa lain. Rushdie pun
harus bersembunyi demi menyelamatkan nyawanya dan ia pun harus bercerai dari
istrinya.
3. Fitna ( film
karya Geert Wilders)
Kenapa Menimbulkan Kemarahan ; Fitna adalah film karya
politikus Belanda, Geert Wilders yang
pertama dirilis di internet pada 2008. Film ini berisi pandangannya
mengenai Islam
dan Qur'an. Film dokumenter itu memuat banyak ayat-ayat
Alquran yang sengaja dipelintir sehingga terkesan Alquran menjustifikasi
kekerasan dan terorisme. Islam seolah-olah agama yang haus darah dan umat Islam
adalah barbar. Ditampilkan pula adegan-adegan tentang tragedi kemanusiaan,
seperti pengemboman London dan penyerangan WTC sambil mengutip ayat Alquran.
Akibatnya : Di
antaranya adalah; mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad, menyerukan
kepada seluruh ummat Islam
untuk memboikot semua produk Belanda. Sedangkan pemerintah Indonesia dengan tegas mengecam dan mencekal Geert
Wilders apabila Ia hendak berkunjung ke Indonesia. Sayangnya,
tidak ada sanksi internasional untuk Geert.
4. Karikatur
Nabi Muhammad
Kenapa Menimbulkan Kemarahan ; September 2005,
surat kabar Denmark, Jyllands-Posten
memublikasikan karikatur berlabel Nabi Muhammad SAW. Padahal ajaran Islam
melarang penggambaran Nabi Muhammad.
Akibatnya : Terjadi
aksi protes di berbagai negara. Sebagian aksi berujung pada kekerasan hingga
menewaskan sedikitnya 100 orang. Kedutaan besar Denmark menjadi target
pemboman dan perusakan di sejumlah negara seperti Pakistan, Suriah, Lebanon,
dan Iran. Komunitas Islam juga melakukan protes dengan melakukan boikot
terhadap produk-produk Denmark. Dalam menanggapi kemarahan komunitas Muslim,
editor utama France Soir , yang juga memuat kartun ini, diberhentikan oleh
pemilik surat kabar tersebut. Begitu pula editor surat kabar Yordania al-Shihan dipecat dan ditangkap pihak
kepolisian.
5. Tanda
Tanya (film karya Hanung Bramantyo)
Kenapa Menimbulkan Kemarahan : MUI menilai film ini disisipi paham pluralisme (syirik
modern). Menurut MUI, Hanung dalam film ini menganggap semua agama sama adanya
dan menyembah Tuhan yang sama. Mendukung orang murtad dari Islam, dan
berlebih-lebihan menggambarkan konflik antarumat beragama. Sementara GP Ansor,
mengkritisi penggambaran Banser yang 'berlebihan' dalam film "?". Banser
dalam film itu digambarkan sebagai
sosok yang mudah cemburu dan dangkal pengetahuannya.
Akibatnya :
Film ini dicekal dan dilarang diputar di bioskop.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar