Minggu, 04 November 2012

Bukan Sebuah Dosa




Setiap kali ngobrol dengan teman yang kini sudah menikah dan punya anak, keluhan yang hampir selalu muncul adalah tentang makin kurangnya waktu untuk diri sendiri,
“Boro-boro sempet ke Bandung..Mau jalan ke mall deket rumah aja susah..Kalaupun bisa, bawaannya sekoper..”
“Punya anak 4 gimana mau ke salon..Anakku siapa yang ngurus..?”
Lucunya, keluhan itu nggak hanya dari ibu rumah tangga full tapi juga dari ibu bekerja yang notabene ada aktivitas keluar rumahnya.
Setiap kali saya mendengar curhatan itu, saya seringkali menyarankan teman saya itu untuk rehat sejenak. Sekedar untuk keluar sebentar dari rutinitas yang mungkin saja tanpa disadari bisa bikin stress. Tak selalu saran saya itu ditanggapi positif. Rata-rata mengaku tak tega jika harus meninggalkan anak “hanya” demi kesenangan sendiri. Mereka merasa “berdosa” melakukannya.
Padahal, me time atau (meluangkan) waktu untuk diri sendiri bukan sebuah “dosa”. Tidak salah jika seorang ibu sesekali meluangkan waktu untuk dirinya tanpa melibatkan anak atau suami. Justru me time adalah aktivitas yang dapat me-recharge jiwa dan semangat ibu. Me time  dapat mengurangi bahkan menghilangkan stress yang konon rentan menyerang para ibu. Setelah aktivitas me time itu, diharapkan ibu dapat beraktivitas kembali dengan semangat baru.
Ini bukan sekedar teori yang saya baca dari majalah atau buku. Saya sudah mempraktekkannya sendiri. So, ini beberapa hal tentang me time berdasarkan pengalaman saya:
a.    Paradigma. Ubah paradigma bahwa meluangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang kita senangi adalah sebuah kesalahan atau “dosa”. Justru niatkan ini sebagai salah satu cara untuk men-charge ulang diri kita. Dengan begitu, setelah aktivitas itu kita dapat bersemangat kembali dan rasa stress pun terkurangi. Kalau sudah begitu, efek positifnya pasti akan terasakan oleh keluarga. Kita jadi nggak gampang marah kalau anak berulah misalnya.
b.    Kapan Waktu Me Time?. Biasanya, kita punya sistem tubuh yang bisa memberikan warning saat diri kita mulai stress atau jenuh. Asalkan kita peka memahaminya. Saya sendiri saat mulai sering ngomel atau marah-marah nggak jelas sama anak, itulah waktunya saya rehat sejenak. Sebenarnya, tak perlu juga menunggu sampai stress baru kita melakukan me time. Bagusnya malah stress itu bisa kita cegah melalui aktivitas me time.
c.    Aktivitas. Tidak ada batasan apa saja aktivitas yang dapat dilakukan karena setiap orang memiliki kesenangan berbeda-beda. Saya misalnya suka jalan-jalan. Jadi, jika waktunya memungkinkan saya selalu menyempatkan diri jalan ke toko buku sekedar untuk melihat-lihat atau membeli buku dan majalah yang saya suka. Tapi, ada kalanya saya hanya membaca saja di rumah sambil rebahan atau sekedar makan bakso. Apapun asalkan kegiatan itu dapat membuat relaks dan terlepas dari stress.
d.    Durasi. Tidak ada batasan berapa lama me time yang ideal. Yang pasti, para ibu hendaknya selalu berusaha meluangkan waktu untuk diri sendiri meskipun hanya 15 menit seminggu sekali. Lagipula, aktivitas ibu juga berbeda-beda, kan. Jadi waktu luang yang dimiliki mungkin juga berbeda. Saya sendiri jika ingin agak lama melakukan aktivitas yang saya sukai, saya pilih waktu saat anak tidur malam.
e.    Kerja Sama dan Pengertian. Tak bisa dipungkiri, kerja sama dan pengertian dari suami atau anggota keluarga lain amat penting jika kita ingin melakukan me time. Terutama jika kita ingin melakukan aktivitas yang membuat kita meninggalkan anak. Jalan-jalan misalnya, pergi ke salon, nonton di bioskop dengan teman dan sebagainya. Jika tak ada pembantu yang bisa dititipi misalnya, pastilah anak akan dijaga suami, ibu mertua atau anggota keluarga lain. Karenanya, komunikasikan dengan baik agar tak terjadi salah paham apalagi sampai pasangan merasa dicuekin. Pastikan semua pekerjaan rumah seperti makanan untuk anak dan suami sudah tersedia atau tugas untuk pembantu juga sudah terkomunikasikan dengan baik. Dengan begitu, tak ada yang terbengkalai karena aktivitas kita.

sumber: api.ning.com

f.   Enjoy Your Time. Jika ingin efektif, saat melakukan me time lupakan semua rutinitas sejenak termasuk anak-(anak). Percayalah, anak kita akan baik-baik saja. Kalau ibunya bebas stress, anak-anak pun pasti akan senang karena jarang kena omel nggak jelas lagi..:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar