Foto:pesanlokal.com |
Masalahnya
satu kali saat saya iseng mengecek apa hadiahnya, hadiah yang seharusnya ada di
dalam itu ternyata sudah hilang!. Penasaran, saya cek beberapa kardus lain.
Ternyata sama saja, hadiahnya raib!!. Saya baru menemukan kardus yang masih
berhadiah saat saya mengambil pasta gigi yang diletakkan paling dalam di rak.
Kali
lain, saat saya hendak membeli sereal yang berhadiah bermacam maianan,
lagi-lagi saya menemukan “keanehan”. Beberapa mainan yang disimpan di sebuah
kotak plastik kecil dan menyatu dengan bagian depan kardus sereal ternyata sudah
bolong dan mainannya pun hilang!. Pernah
pula saya melihat pembersih lantai yang bertuliskan “berhadiah sabun colek” dan
hadiah itu terekat di produknya. Anehnya, yang berhadiah sabun colek dan
terekat hadiah hanya beberapa saja. Tentu saja saya memilih pembersih lantai
yang masih ada hadiahnya.
Pengalaman
lain saya alami saat saya pergi ke sebuah toko buku besar di Bandung. Ada satu
buku yang menyisipkan hadiah pin di cover
bukunya. Ternyata, ada yang menyobek
plastik salah satu pembungkus bukunya dan mengambil pin itu.
Foto:resepkuelezat.com |
Saya lalu
berpikir kemana hilangnya hadiah-hadiah itu. Kalau produsen pasta gigi lupa
menyisipkan hadiahnya, rasanya terlalu beresiko. Bisa-bisa konsumen akan complain dan menganggap produsen berbohong.
Mungkinkah pegawai supermarket atau toko yang mengambilnya? Atau ada
tangan-tangan iseng pengunjung yang mengambil hadiah itu?. Andaikan seperti
itu..duh..kok bisa-bisanya ya..
Rasanya
sebagai (calon) pembeli, tak pantas kita mengambil hadiah yang ada, sekecil dan
semurah apapun itu. Mungkin memang tak ada yang tahu. Tapi untuk apa sih kita mengambil sesuatu yang bukan
milik kita dengan dalih menyenangkan anak sekalipun?. Lebih jauh lagi, jika
anak kita ikut melihat saat kita mengambil barang tak seberapa itu, dampaknya
juga pasti negatif karena kita sudah mencontohkan hal yang kurang baik.
Mungkin itu sebabnya, ada satu produsen sereal
yang memilih menyimpan sisipan hadiahnya di dalam kardus. Hadiah berupa notebook bergambar itu bahkan diselotip
sampai rekat sekali. Sampai-sampai saat di rumah, saya harus menggunting
kardusnya untuk mengambil hadiah itu. Jangan-jangan, produsen melakukan itu
karena mereka tahu kalau sisipan hadiahnya sering hilang jika hanya disisipkan
di luar. Entahlah..saya belum mewawancarai mereka...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar