Sabtu, 29 Desember 2012

Obat Anti Galau



Entah kenapa, sebulan kemarin saya merasa amat kosong. Galau luar biasa..Saya lalu berusaha mencari-cari apa yang salah dengan diri saya. Apakah saya terlalu capek?. Karena tak ada pembantu, belakangan saya memang seringkali merasa lelah lahir batin. Apalagi kalau anak saya rewel..Duh..rasanya pengen marah terus..!. Padahal, saya tahu marah-marah juga bukan solusi. Malah takutnya berdampak negatif buat Ihsan, anak saya.
Lelah fisik saya pikir juga bisa disembuhkan dengan istirahat. Saya bersyukur karena masih bisa tidur nyenyak saat malam meskipun pagi-pagi sekali saya harus bangun lagi. Tapi cukuplah untuk memulihkan tenaga.
Saya lalu me-review ibadah harian saya. Ya..!Itulah pangkal masalahnya. Saya lalai menjaga amalan saya. Tilawah qur’an kacau, baca alma’tsurat jarang-jarang, apalagi shalat malam. Yang masih “lumayan” hanya shalat sunat saja.
Saya pun lalu merasa “tertampar” membaca status seorang teman di facebook tentang tilawah. “Sebenarnya, bukan musik yang paling tepat untuk jadi hiburan. Membaca qur’an adalah hiburan terbaik. Jadi, saat qur’an tak dapat menjadi hiburan dan tak sanggup menentramkan, berarti ada yang salah dengan diri kita.”  begitu tulisnya.

Gambar: acehtraffic.com
Saya pun mulai bergerak. Saya tahu, nggak mungkin saya dikalahkan perasaan terus, galau terus menerus tanpa ada usaha untuk keluar dari dalamnya. Saya mulai membangun komitmen lagi. Saya targetkan membaca alquran setidaknya 5 lembar per-hari, juga beberapa targetan untuk amalan harian lain. Berat? Pastinya. Syetan kan nggak bakal senang melihat kita lebih baik. Jadi godaannya memang luar biasa. Tapi saya kuatkan niat, setengah memaksa diri sendiri untuk tetap commited.
Setelah shalat, bahkan di tempat kerja, saya paksakan membaca quran minilam 1 lembar. Ternyata, bisa!. Bahkan saya merasa ada yang kurang kalau tak tilawah setelah shalat. Di rumah, sesibuk apapun saya usahakan membaca quran juga. Saya berusaha menjadikan tilawah sebagai rehat untuk me-recharge diri saya. Bisa!. Sebelumnya, saya beralasan tak sempat tilawah di rumah karena sibuk dengan pekerjaan rumah tangga dan diganggu anak. Padahal itu cuma dalih saya saja. Sebenarnya saya hanya takut waktu "senang-senang" saya terkurangi. Entah waktu saya buat browsing, facebook-an atau untuk baca-baca.
Ternyata, jika diluangkan selalu saja ada waktu untuk tilawah. Ketakutan kalau anak bakal mengganggu juga tak selalu terbukti. Kuncinya, saya tinggal mencari waktu saja misalnya saya tilawah saat anak asyik bermain atau dia sedang tidur.
Memang baru 2 minggu ini saya merutinkan (lagi) tilawah saya. Tapi saya merasa dampaknya cukup terasa. Saya merasa tak “kosong” lagi. Rasa galau saya sudah terkikis. Saya menyadari bahwa sebenarnya saya bisa. Selama ini, saya serlalu berdalih kekurangan waktu hingga tak sempat membaca qur’an. Padahal, semua kembali ke niat kita. Buktinya, masih banyak yang lebih sibuk dari saya, tapi tilawahnya bisa sampai 10 juz sehari. Jika kita selalu beralasan sibuk, maka Allah akan menenggelamkan kita dalam kesibukan itu hingga kita benar-benar tak sempat untuk tilawah barang seayat.
Jadi, saat sedang galau saya tahu apa obatnya. Membaca qur’an!. Semoga saya bisa menjaga kebiasaan ini.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar