Kamis, 06 Desember 2012

Bermimpi Menulis Buku



“Menulis membuat kita abadi. Satu buku sebelum mati, bisa! Jadikan salah satu cita-cita hidup.”
(Asma Nadia dalam Twitografi Asma Nadia)
Saya selalu “iri” pada para penulis yang bisa menerbitkan buku. Saya membayangkan betapa menyenangkannya kalau tulisan kita dibaca banyak orang, syukur-syukur kalau bisa menginspirasi dan membawa kebaikan.
Keinginan untuk menulis buku sebenarnya sudah ada sejak saya kuliah di Jurnalistik dulu. Suatu hari, saya membaca buku Catatan Pinggir Goenawan Muhammad. Saya melihat tulisan-tulisan beliau sebenarnya bertema sederhana malah kadang bercerita tentang peristiwa sehari-hari. Tapi tulisannya sama sekali nggak sederhana. Tulisan beliau justru amat kaya dan bermakna. Terlihat benar betapa luasnya wawasan beliau. Saya sampai berpikir, Goenawan Muhammad ini bacaannya apa aja ya..sampai bisa menghasilkan tulisan bagus begitu..?
Foto : penerbitanbuku.files.wordpress.com

Sejak itu saya tertarik untuk menulis juga. Buku itu menginspirasi saya bahwa hal-hal simpel sekalipun bisa kita olah menjadi tulisan menarik. Tak selalu harus tema-tema ilmiah dan njelimet. Masalahnya adalah bagaimana mengolahnya ke dalam tulisan hingga ide sederhana itu jadi tak sederhana. Ini yang perlu latihan terus menerus sambil terus meng-update wawasan untuk menambah kekayaan ilmu dan kosakata.
Sayangnya, karena kurang usaha mimpi saya untuk menulis buku hanya tinggal mimpi. Baru beberapa bulan terakhir saya mulai “teringat” lagi mimpi saya itu. Buku-buku dan kisah Asma Nadia, Ahmad Fuadi, Andrea Hirata misalnya banyak menginspirasi saya untuk menulis lagi dan mewujudkan mimpi menulis buku. Ada penulis yang melalui jalan berliku sampai bukunya benar-benar terbit. Ada yang memilih menerbitkan sendiri sebelum akhirnya diterbitkan penerbit besar. Ada juga yang beruntung karena justru langsung ditawari penerbit untuk menerbitkan tulisannya.
Saya tak tahu jalan mana yang akan saya lalui. Tapi saya tahu, kalaupun jalan itu tak mulus saya harus bisa melewatinya. Saya berusaha dengan mulai bergabung di sebuah agen penulisan yang dikelola adik angkatan saya di kampus, menulis lepas dengan bayaran tak terlalu besar, menulis di blog yang seringkali sepi pengunjung he..he..Tak apa..Saya tahu Allah melihat sekeras apa usaha saya.
Seperti kata Asma Nadia di atas, jadikan saja menulis buku sebagai cita-cita hidup. Dan cita-cita saya, bisa menulis buku sebelum berumur 35 tahun!. Semoga..






Tidak ada komentar:

Posting Komentar