Jumat, 04 Januari 2013

Namaku Pendek Sekali



Nama saya tergolong amat pendek: ARFIANI. Kadang agak merepotkan karena saat membuat akun email saya harus memiliki nama dengan 2 kata. Akhirnya, saya menggunakan nama panggilan saya, FANI, sebagai nama depan. Sering saya ditanya orang, “nama kamu ARFIANI doang ya?” katanya sambil menunjukkan mimik tak percaya. “Enggak, Arfiani. Nggak pake doang.. he..he..”
Sebalnya, bukan satu dua orang yang bertanya begitu. Terutama saat sekolah dulu. Kayaknya ada saja orang yang penasaran atau malah nggak habis pikir, kenapa saya punya nama begitu pendeknya. Tapi lama-lama, saya kebal juga. Ya..nama pemberian ortu memang sependek itu. Mau gimana lagi?
Jujur saja, awalnya saya sempat “iri” dengan anak-anak lain yang bernama panjang. “Apa ortu nggak kreatif cari nama lain gitu ya?..” pikir saya. “Atau karena saya anak pertama, jadi Papa saya masih belum pengalaman bikin nama?” Soalnya, nama adik saya termasuk “normal”, terdiri dari 2 kata. Malah, banyak orang yang menamai anaknya dengan nama sepanjang mungkin. Lebih dari 3 kata. Kayaknya, semakin panjang nama semakin bagus dan canggih kedengerannya. Teman-teman saya rata-rata juga punya nama depan dan belakang. Nggak kayak saya, cuma nama depan saja.
Tapi akhirnya, saya tak terlalu ambil pusing lagi soal nama. Masa iya saya harus kreatif menambahkan nama baru..Eh..tak disangka, di kemudian hari saya bertemu orang yang “bernasib” sama dengan saya, punya nama pendek. Teman kuliah adik saya namanya HILDA saja. Dia pun katanya sering sebal karena selalu ditanya kenapa namanya sependek itu. Saat saya mengajar di sebuah sekolah,  saya pun menemukan nama-nama murid yang lebih pendek dari saya: BENI dan DEVI. Ada lagi beberapa nama lain, sayangnya saya agak-agak lupa.
Toh punya nama pendek kadang menguntungkan juga. Misalnya, saat saya mengisi lembar jawaban komputer saat ujian, saya hanya perlu kurang dari 5 menit untuk menghitamkan bulatan di bagian nama. Teman-teman saya yang namanya panjang malah sering ngomel karena perlu waktu ekstra untuk menghitamkan bulatan yang ada.
Karena itu, saat punya anak saya bertekad untuk memberikan nama lebih dari satu kata. Nama anak saya malah terdiri dari 3 kata. Pas lah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar