Selasa, 17 November 2020

Song-Song Couple : Cinta Yang Berubah

 

Song Joong Ki dan Song He Kyo nampak begitu ideal sebagai pasangan. Tak ada yang meragukan cinta Joong Ki yang mengakui telah lama mengagumi Hye Kyo. Lalu, mengapa cinta itu seolah hilang dengan cepat dan mereka tak mampu bertahan?

source: youtube


Tak bisa dipungkiri, sukses besar drama Korea Descendants Of The Sun pada 2016 tak lepas dari kecemerlangan akting para pemainnya. Chemistry yang terjalin di antara mereka mampu membuat drama ini nampak lebih real selain tentu saja membikin baper.  

Song Joong Ki dan Song He Kyo yang berperan sebagai sepasang kekasih dalam drama ini sukses membuat penonton termehek-mehek. Sebutan Song-Song couple muncul sebagai bukti betapa orang memuja keduanya. Akting mereka dalam drama itu dinilai jempolan sampai-sampai saat itu banyak fans yang mendoakan keduanya beneran berjodoh di dunia nyata. Banyak pula fans yang sengaja membuat video tentang mereka. Intinya sih mencocok-cocokkan keduanya agar beneran bisa bersatu. Apalagi katanya, Jong Ki nampak benar-benar suka dengan lawan mainnya yang cantik itu. Terang-terangan ia menunjukkan kekagumannya pada Hye Kyo walaupun saat itu Kyo nampak tak terlalu menanggapi.

Maka ketika Song-Song betul-betul menikah, yang paling girang adalah para fans mereka. Pernikahan keduanya bak dongeng yang jadi nyata. Yang satu ganteng yang satu cantik. Si pria nampak begitu memuja wanitanya. Si wanita juga nampak bahagia di hari pernikahannya. Setelah itu, para fans fanatik ini lalu berharap keduanya segera diberi momongan. Malah ada yang mereka-reka akan seperti apa bayi pasangan ini kelak. Sudah pasti akan serupawan ibu bapaknya, begitu kata para netizen yang sok tahu.

Tak dinyana, pernikahan mereka hanya seumur jagung. Dua puluh bulan setelah pernikahan menghebohkan itu, Joong Ki dan Hye Kyo mengumumkan perpisahan setelah publik sebelumnya sempat menerka-nerka hubungan mereka telah merenggang. Sampai kini, para fans tetap dibuat penasaran apa yang membuat pasangan yang nampak ideal ini memutuskan bercerai. Apakah karena kesibukan yang membuat mereka jarang bertemu, apakah Hye Kyo terlalu mandiri hingga merasa pernikahan itu membuatnya terkekang, apakah cinta tak cukup untuk mengikat keduanya?

Soal sebab pasti mengapa Song-Song berpisah, tentu hanya mereka yang tahu. Saya pun tak terlalu kepo mencari tahu karena apa urusan saya hehe.. Hanya saja, sebagai orang yang telah menikah, saya terpikir untuk membuat tulisan tentang pernikahan yang terinspirasi dari kisah keduanya berdasarkan pengalaman saya selama ini.

Cinta Yang Berubah

Saat masih muda, kita mengira bahwa cinta satu-satunya alasan tepat untuk bersama selamanya dengan seseorang. Siapa pula yang tak mau selalu dekat dengan yang dicinta? Rasanya, sesulit apapun, hidup akan terasa ringan jika dijalani dengan yang tercinta. Gula jawa aja bisa terasa kayak coklat, begitu perumpamaan perasaan orang yang sedang cinta-cintanya. Bahkan sifat atau karakter buruk pasangan pun termaafkan dengan mudah karena cinta kita yang besar kepadanya.

Di awal pernikahan, cinta mungkin masih mendominasi hari-hari kita. Memasuki hitungan bulan, kita akan dihadapkan pada realita sesungguhnya. Bahwa kebiasan buruk pasangan yang dulu kita maklumi jadi terasa menyebalkan, bahwa pasangan yang dulu romantis setelah menikah kita anggap tak lagi seromantis dulu, bahwa banyak hal yang mungkin dapat melunturkan cinta yang dulu menggebu, bahwa rutinitas bisa menciptakan kebosanan, bahwa kebiasaan keluarga besar kita dan pasangan yang berbeda bisa menyulut masalah baru, bahwa kesibukan masing-masing membuat kita dan pasangan merasa jauh.. Kehadiran anak (-anak) juga membuat hidup kita berubah. Waktu untuk berduaan jadi minim, prioritas hidup yang tak lagi sama, penampilan istri yang mungkin tak se-kinclong dulu dan seterusnya.

Mungkin cinta memang tak pergi kemana-mana. Ia masih ada namun telah bersalin rupa. Tak lagi berupa cinta yang menggebu yang membuat kita begitu bahagia saat sekedar bisa memegang tangan pasangan kita. Cinta, kata yang telah menjalani pernikahan lama, akan bertransformasi menjadi rasa respek. Kita mungkin tak lagi merasakan cinta bak remaja kasmaran tapi telah mewujud jadi cinta yang lebih dewasa.

Masalahnya, tak semudah itu pula mempertahankan cinta. Cinta yang ada jika tak dirawat akan pergi juga. Syukur jika hanya berubah wujudnya tapi jika hilang, perekat itu sudah tak lagi ada. Penyebabnya bisa beragam. Ingat, ketika menikah banyak faktor intern dan ekstern yang berpotensi menimbulkan konflik. Jika tak terselesaikan dengan baik, konflik akan terus terjadi. Kekecewaan, rasa marah dan semacamnya akan menumpuk dan menjelma jadi bom waktu yang siap meledak kapan saja dan perlahan melunturkan cinta. Semakin lama dibiarkan akan semakin banyak tumpukan “sampah” emosi itu.

Menghadapi ini, cinta jadi punya porsi yang tak terlalu besar lagi dalam kehidupan pernikahan. Kedewasaan, kelapangan hati, komunikasi punya peran yang jauh lebih penting. Belum lagi soal visi. Ini berhubungan dengan tujuan pernikahan. Mau dibawa kemana pernikahan kita dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan pernikahan itu. Bisa jadi, di awal pernikahan kita punya visi yang sama dengan pasangan. Namun seiring waktu, bisa saja visi itu berbeda karena beragam sebab. Jika tak segera disamakan kembali, kapal rumah tangga bisa oleng dan karam.

Begitulah. Jika sebelum menikah Joong Ki sangat memuja wanitanya, amat berbinar ketika berada di sampingnya, setelah menikah semuanya bisa berubah. Mungkin cinta memang tak hilang. Namun jika tak dijaga, cinta jadi kalah oleh realita, tak mampu menyelamatkan kapal rumah tangga. Hye Kyo mungkin sama cintanya. Tapi banyak hal yang dialami setelah menikah juga bisa melunturkan cinta. Kalaupun cinta itu masih ada, terkadang jadi pertimbangan ke sekian jika merasa ada pelanggaran hal prinsip yang tak bisa lagi ditoleransi. Eh.. saya bukan sedang menganalisa penyebab retaknya mereka ya.. Hanya saja, hal-hal seperti di atas mungkin terjadi pada rumah tangga bintang atau rumah tangga siapapun dan dimanapun.

Saya percaya, pernikahan yang langgeng memerlukan perjuangan seumur hidup. Tak hanya bisa didapat dengan modal cinta dan niat ingin menikah saja. Beradaptasi terus menerus, penyamaan visi pernikahan terus menerus, mencari ilmu bersama terus menerus, adalah ikhtiar pernikahan awet. Tentu saja sembari terus berdo’a agar Allah melanggengkan pernikahan kita, berharap pernikahan itu tak hanya seumur jagung bagai Song-Song couple.

 

 

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar