Selasa, 03 November 2020

Parade Kemewahan Di Layar Kita

 

Source; 99.co

Welcome to my family room!” tukas wanita itu sambil merentangkan tangannya. Di layar nampak kolam renang nan asri dan luas. Host muda yang hari itu berkunjung ke rumahnya terbelalak, “Oh man! This is a resort!” serunya setengah berteriak. Sejak awal ia memang sudah nampak takjub melihat rumah luas dan mewah wanita itu: kamar pribadi yang super luas bak hotel juga ruangan bertaburan benda-benda pajangan mewah dan artistik. Obrolan lalu berlanjut santai di kolam renang si wanita. Sambil merendam kaki dan menghirup shissa-rokok ala Timur Tengah-, mereka ngobrol hal-hal ringan sambil sesekali tertawa bersama.

****

Selain nge-prank, salah satu konten channel YouTube yang juga marak adalah berkunjung ke rumah selebriti. Biasanya pemilik channel, umumnya selebriti juga, akan bertamu sambil melakukan “house tour´ dari bagian depan sampai dapur. Tak lupa, host akan melongok garasi sang bintang yang umumnya berisi kendaraan roda dua dan roda empat mahal milik mereka. Jumlahnya seringkali tak hanya satu bahkan ada yang berjejer tak ubahnya di showroom saja.

Program macam ini awalnya muncul di MTV pada tahun 2000-an. MTV Cribs, demikian nama program acara itu, menampilkan tur ke rumah pribadi para selebriti. Acara TV ini mencapai ratusan episode dan telah menampilkan banyak selebritis mulai dari aktor sampai atlet terkenal. MTV Indonesia kemudian mengadaptasinya menjadi MTV Rumah Gue yang tayang tahun 2000an. Kini, acara sejenis yang secara khusus membahas rumah selebritis nampaknya sudah tidak ada. Hanya kadang, ada acara TV yang menyelipkan house tour rumah selebriti sekedar sebagai bahan berita saja.

Entah terinspirasi oleh acara MTV itu atau bukan, banyak konten YouTube yang menampilkan hal serupa. Dan nampaknya, para penonton menyukainya. Kita pun pasti kepo ya ingin tahu rumah para selebritis apalagi jika yang dikunjungi adalah seleb favorit. Tentu kita penasaran bagaimana isi rumahnya, apa yang biasa ia lakukan di kamar pribadinya, bagaimana kesehariannya dan menyimak soal hal-hal pribadi lain yang belum kita tahu.

Namun sebagaimana halnya sebuah tontonan, konten seperti ini tentu ada plus minusnya. Menonton rumah mewah dan luas selebiritis bisa saja hanya sebagai hiburan. Berita apapun tentang orang terkenal memang selalu menarik untuk disimak apalagi tentang hal-hal privat mereka. Melalui rumah itu, kita bisa menilai sekilas karakter si empunya rumah. Ada yang rumahnya mentereng penuh sesak barang, ada yang berumah luas tapi bertipe minimalis elegan, ada yang meluaskan kamar pribadi karena suka ngendon di kamar, ada yang suka masak hingga dapur dibuat bikin betah.

Minusnya tentu saja jika konten ditonton kaum menengah ke bawah yang melihat itu tak hanya tontonan tapi juga sumber khayalan. Lalu sebagai penonton kita ikutan membayangkan andaikan punya rumah seluas dan sebagus mereka. Saat melihat kenyataan, kita sedih dan menyesali kenapa tak bisa punya rumah seperti itu. Banyak yang lantas terobsesi ingin jadi selebriti walaupun harus melakukan berbagai cara. Apalagi jika host sekedar menampilkan kemewahan namun tak mengorek bagaimana perjuangan sang bintang sampai punya rumah semewah itu.

Menarik ketika saya menonton house tour rumah Inul Daratsista yang dipandu dua host kondang, Irfan Hakim dan Indra Herlambang. Dalam program itu, ada obrolan tentang perjuangan Inul yang rela hidup prihatin 3 tahun lamanya demi membayar cicilan rumah yang jumlahnya ratusan juta sebulan. Selipan obrolan seperti ini mungkin bisa membuat konten terasa lebih membumi. Nyatanya para selebriti ini memang tak selalu memeroleh rumah idaman dengan mudah. Perlu kerja keras dan perjalanan panjang untuk mendapatkan rumah impian.

Perlu usaha dari pembuat konten agar tontonan tak sekedar jadi tontonan namun ada selipan hikmahnya. Begitupun kita sebagai penonton hendaknya bisa lebih bijak. Menonton ya menonton saja sekedar hiburan di waktu senggang. Tapi jangan lupa, tetaplah berpijak ke bumi. Apapun pasti ada pengorbanan besar hingga para selebriti itu bisa memiliki rumah mewah macam itu. Belum tentu kita sanggup bekerja sekeras mereka. Dengan begitu, kita tetap terhibur namun juga tetap bersyukur.

  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar