Selasa, 24 Juli 2012

Pengalaman Mendidik Anak (2)

3. Menolak sikat gigi
Sebenarnya, saya sudah membiasakan Ihsan sikat gigi sejak umurnya 1 tahun. Umur segitu, giginya memang udah lengkap. Lagian saya pikir, akan lebih baik kalau saya membiasakannya menyikat gigi sejak dini. Sampai umur 3 tahun, kayaknya ritual menyikat gigi ini berjalan lumayan lancar. Baru belakangan dia mulai sering menolak sikat gigi. Anehnya, dia berulah begitu kalau saya yang memandikan. Kalau orang lain yang memandikan, misalnya pengasuh atau neneknya, dia menyikat gigi tanpa harus disuruh.

KATANYA: Karena mulai memasuki fase egosentris, anak akan punya kecenderungan untuk membantah sebagai bentuk independensinya. Malah menurut buku yang saya baca, seorang anak pada fase ini bisa membantah sampai lebih dari 30 kali dalam sehari!. Pengalaman saya selama ini, kalau dia mulai nggak mau menyikat gigi saya akan bujuk dia dulu. Misalnya, saya tawarkan memakai odol rasa kesukaannya (resikonya saya memang harus punya persediaan odol  baru dan semua odol bakal terpakai). Pernah juga saya menawarkan sikat gigi warna lain buatnya. Kalau nggak mempan, saya bujuk dengan bercerita apa akibat malas menyikat gigi. Kalau nggak mempan, saya minta dia mandi sama teteh pengasuhnya (biasanya dia akan menolak). Jujur saja, sampai sekarang saya masih belum menemukan trik jitu agar ia mau menyikat gigi. Cara yang belum saya lakukan adalah memahamkan manfaat sikat gigi melalui buku atau film.Lagi nyari medianya..Akhirnya, sampai sekarang saya masih suka marah kalau dia nggak mau menyikat gigi. Deuh..rasanya kesel luar biasa kalau dia mulai membantah.

4. Meleletkan Lidah 
Saya  sebal sekali kalau saat saya menasehati, anak saya meleletkan lidah. Rasanya nggak dihargai banget. Memang sih dia masih kecil. Belum tahu kalau itu tidak sopan. Tapi saya kesel juga kalau itu terjadi. Saya yakin dia "belajar" itu dari anak gede sekitar rumah.

KATANYA: Masih berkaitan dengan fase suka membantah tadi sebenarnya. Jujur aja saya belum tahu gimana meng-handlenya. Jadi biasanya, saya hanya menasehati sambil kesel-kesel dikit..


Yah..jadi orang tua memang pembelajaran tanpa henti sepanjang hidup. Sampai sekarang saya masih terus belajar bagaimana mendidik dan membesarkan anak. Sambil berdoa semoga Allah menjadikan anak-(anak) saya menjadi anak yang sholeh dan mampu menjadi kebanggaan bagi orang tuanya.Amiin..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar