Kamis, 16 Februari 2017

John Wick, Jagoan Yang Canggung



Dirilis cukup lama dari bagian pertamanya, tahun 2014, akhirnya John Wick: Chapter 2 beredar di bioskop pada Februari tahun ini. Bagi penonton yang telah menonton film sebelumnya, mungkin telah mengetahui siapakah John Wick (Keanu Reeves)?  Namun jika Anda langsung menonton sekuelnya ini, seperti saya, bisa jadi Anda akan lebih dulu sibuk memahamkan diri siapa sih John Wick yang dijuluki si hantu karena kepiawaiannya dalam membunuh tanpa jejak?
Sayangnya, benang merah yang dapat menjadi penghubung cerita pada sekuel ini dengan film sebelumnya, nampaknya nyaris tidak ada. Jadilah penonton harus mengikuti cerita sambil mengira-ngira mengapa tokoh ini berbuat begini atau begitu tanpa tahu alasannya.
www.advance-screenings.com
 Adegan dibuka dengan kebut-kebutan antara seorang pengendara motor dengan sebuah motor lain di jalan raya. Setelah cukup lama aksi ini terjadi, sebuah mobil tiba-tiba muncul dan menghadang motor tersebut hingga motor itu berhenti mendadak sementara pengendaranya terlempar ke aspal. Keluarlah sesosok pria yang dengan tenang menghampiri pria pengendara motor itu. Lalu, ia mengambil sesuatu dari jaket si pria yang ternyata sebuah kartu berlogo khusus.
Selanjutnya, barulah diketahui kalau pria pengambil kartu itu adalah John Wick. John bermaksud untuk mengambil kembali mobilnya yang dicuri oleh adik seorang ketua komplotan penyelundup –sepertinya penyelundup heroin-. Dengan mudah, John masuk ke dalam gedung tempat komplotan itu berada, dengan menggunakan kartu khusus yang diambilnya dari pria bermotor tadi.
Meskipun mobilnya nyaris hancur akibat ditabrak dan ditembaki oleh anggota komplotan yang hendak merebut mobil itu kembali, John tetap mempertahankannya. Ia berhasil membawa pulang mobilnya tanpa melakukan apapun pada ketua komplotan yang ketakutan karena didatangi John Wick. Sikap John yang berubah “baik” membuat ketua komplotan itu berpikir kalau John Wick sudah pensiun. Rupanya, bukan tanpa alasan jika John bersikeras mempertahankan mobilnya. Dalam dashboard-nya, ia menyimpan sebuah fotonya bersama sang istri yang telah meninggal.
John lalu pulang dan disambut oleh anjingnya yang setia namun tak ia beri nama. Dalam rumahnya yang besar, John terus terkenang akan istrinya. Muncullah sosok Santino D'Antonio (Riccardo Scamarcio)  yang menawari John untuk “bekerja” kembali. Namun John menolak dengan halus meskipun Santino memaksa dan menekannya. Penolakan John ternyata berbuntut pada dibakarnya rumah John oleh Santino.
Dengan berbagai pertimbangan, John akhirnya mau melakukan “misi” dari Santino. Ia berharap, jika ia telah selesai melakukan tugas itu, ia dapat lepas sepenuhnya dan hidup damai bersama anjingnya. Misi itu adalah membunuh adik Santino, Gianna D'Antonio. Ternyata, setelah berhasil membunuh adik Santino, John tetap tak dapat melepaskan diri. Bahkan ia harus berhadapan dengan Santino yang berbalik ingin membunuh John Wick untuk mengamankan dirinya sendiri.

Jagoan Yang Canggung
Boleh dibilang, film ini hanya memiliki Keanu Reeves sebagai daya tarik. Jika dilihat dari tema, tak ada sesuatu yang baru dalam film ini. Mirip dengan tokoh John Bourne yang dimainkan Matt Damon, John pun diceritakan ingin pensiun sebagai pembunuh bayaran. Namun sayangnya, tidak jelas mengapa ia ingin berhenti. Jika boleh disimpulkan, John ingin pensiun karena kematian istri yang amat dicintainya. Tapi mengapa? Apakah istrinya meninggal karena berhubungan dengan pekerjaan John sebagai pembunuh bayaran ataukah sebab lain? Mengapa John begitu terpukul dengan kematian istrinya itu hingga ia mati-matian mempertahankan mobil yang di dalamnya ada foto istrinya?
 Inilah yang gagal diinfomasikan kepada penonton dalam film ini. Bahkan, flashback saat John bersama istrinya hanya ditampilkan dalam hitungan detik saja.  Padahal, hubungan John dengan istrinya dapat menjadi bumbu drama yang menarik dan menciptakan emosi.
Entah karena faktor skenario, John Wick pun nampak seperti jagoan tanpa gigi. Ia memang hanya mantan pembunuh. Tapi saya kok tak melihat sisa-sisa kehebatan John sebagai pembunuh yang dijuluki The Boogeyman alias si hantu dan konon mampu membunuh tiga orang musuhnya hanya dengan pensil. Ia nampak begitu canggung, tidak jelas maunya bagaimana dan minim ekspresi. Sebagai penonton, saya cuma mengira-ngira, kalau sikapnya itu terjadi karena kesedihannya yang mendalam akibat kematian istrinya. Tapi benarkah?
Namun jika Anda menyukai adegan laga, bolehlah menyaksikan bagaimana Keanu Reeves berkelahi. Meskipun, adegan laga yang ditampilkan juga tak terlalu seru seperti saat menonton The Fast and The Furious haha..






Tidak ada komentar:

Posting Komentar