Kamis, 26 Juli 2018

Meteor Garden 2018: Versi Milenial Yang Lebih Unyu-Unyu




www.medium.com

Kesuksesan Meteor Garden (MG) versi Taiwan tahun 2002 lalu membuat banyak fans ingin agar drama yang diadaptasi dari animasi manga Jepang Hana Yori Dango ini di-remake dan ditayangkan kembali. Setelah sempat  beredar rumor soal mungkin tidaknya keinginan para fans itu terwujud, akhirnya pada awal 2018 lalu secara resmi diumumkan kalau MG akan diproduksi kembali dengan Angie Chai -yang juga produser MG versi 2001- sebagai produser MG versi baru.
Dimulailah proses penyeleksian pemain untuk mengisi peran-peran yang ada dalam drama ini. Terpilihlah Shen Yue sebagai Dong San Chai, Dylan Wang aka Wang He Di  sebagai Dao Ming Shi, Darren Chen sebagai Hua Ze Lei, Connor Leong sebagai Feng Mei Zuo dan Wu Xi Ze sebagai Xi Men Yan. Banyak yang bersorak namun tak sedikit yang mengkritik saat drama ini ditayangkan kembali. Para fans MG yang dulu sempat kesengsem dengan para cowok F4 atau suka pada San Chai yang imut dan pemberani, bisa jadi memang telah punya ekspetasi tersendiri tentang aktor seperti apa yang akan memainkan tokoh-tokoh kesayangan mereka. Namun tentu saja, produser punya alasan tersendiri soal pemilihan para pemain ini termasuk jalan cerita yang tak persis sama dengan versi lamanya meskipun benang merah ceritanya tetap sama.
Yang Berbeda
Episode awal dibuka saat San Chai si gadis miskin berkuliah di sebuah universitas. Di kampus, San Chai yang kuliah di jurusan Ilmu Gizi, hanya memiliki 2 teman, Qing He dan Liu Zhen. Suatu hari, saat sedang berjalan sambil memegang hape, ia tersenggol seseorang hingga hapenya meluncur jatuh. Tepat saat itu, serombongan orang melintas diikuti keriuhan para cewek teman-teman San Chai yang nampak histeris saat melihat rombongan itu. San Chai yang tak tahu siapa mereka, sibuk berusaha menyelamatkan hapenya di antara langkah-langkah kaki orang yang melintas. Tak dinyana, saat ia hampir berhasil meraih hapenya, seseorang bersepatu kulit buaya berwarna hijau malah menginjak hapenya hingga retak.
Merasa tak terima, San Chai berusaha menerobos keramaian dan mengikuti rombongan tersebut untuk meminta pertanggungjawaban seseorang bersepatu kulit buaya yang telah menginjak hape nya. Ternyata, rombongan itu  adalah sekumpulan cowok idola di sekolah, F4,  yang dijaga beberapa bodyguard berbadan kekar. Karuan saja, saat gadis itu berusaha mendekat, ia langsung dihalau dan dipelintir tangannya karena ia dianggap akan berbuat tidak baik pada bos mereka.
Sampai sini saja, penonton versi lama MG akan merasakan perbedaannya. Soal hape yang secara tak langsung membawa San Chai untuk berurusan dengan F4 dan Dao Ming Shi seolah menjadi “penanda” bahwa drama ini memang ditujukan untuk para fans baru era milenial saat gadget telah menjadi hal tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari.  Ini tak ditemukan dalam pembuka MG versi lama meskipun hape terbaru tahun itu telah ikut nampang sebagai bagian dari sponsor.
Kurang Greget
Tentu saja, produser dan penulis skenario boleh memiliki pertimbangan sendiri mengenai akan seperti apa cerita MG versi baru ini. Namun sebagai penonton lama, ada beberapa hal yang menurut saya membuat drama ini terasa kurang greget meskipun tak sampai kehilangan ruh ceritanya. Soal akting misalnya. Setahu saya, beberapa pemeran dalam MG versi baru ini pernah bermain dalam drama-drama lain sebelumnya, namun hal ini nampaknya tidak banyak menolong kemampuan akting mereka. MG versi jadul pun memang tak menampilkan akting yang brilian, tapi mungkin karena faktor skenario, para pemain memiliki karakter yang terasa lebih kuat hingga cerita tetap dapat terasa menarik dan tidak datar.
Jika dilihat, para pemeran F4 pun nampak lebih “manis” baik dari segi penampilan maupun sikapnya. F4 yang dalam versi manga maupun versi drama diceritakan amat kejam namun disukai, tak terlalu kentara kekejamannya dalam MG versi baru ini. Bahkan, para cowok itu digambarkan sebagai cowok yang disegani karena tampan, kaya namun santun. Jangan kaget jika Xi Men yang berkarakter don juan dan suka memacari banyak wanita,  dalam MG versi baru ini digambarkan sebagai cowok yang tak terlalu suka tebar pesona. Kesan galak Dao Ming Shi juga lebih banyak ditampilkan lewat ekspresi wajah namun minim adegan fisik. Konon, produser memang ingin agar versi baru ini mengurangi adegan kekerasan yang ada dalam versi terdahulu termasuk mungkin memangkas beberapa adegan romantis yang kelewat berlebihan.
Qing He sahabat San Chai yang lugu dan kadang konyol juga nampak terlalu “kalem”. Ibu dan bapak San Chai yang kocak dan sangat terobsesi menjodohkan anaknya dengan A Shi juga nampak kurang mendalam memainkan perannya. Adegan romantis San Chai dan Dao Ming Shi yang dulu menjadi salah satu daya tarik drama ini  juga nampak tak terlalu kena. Entah kenapa, chemistry keduanya nampak kurang natural bahkan nampak canggung :) . Begitupun beberapa peran lain yang mau tak mau membuat saya membandingkannya dengan para pemain MG versi lama karena menurut saya bermain terlalu “datar” dan kurang ekspresif.
Mungkin memang masih terlalu dini mencap drama ini bagus atau tidak mengingat baru ditayangkan belum separuhnya. Bisa jadi, pendapat saya ini dipengaruhi faktor perbedaan zaman haha.. Pemain-pemain yang menurut saya terlalu unyu itu mungkin memang akan lebih menarik bagi para penonton saat ini. Soal akting atau cerita bisa saja menjadi pertimbangan nomor sekian. Yang pasti, drama ini  masih menampilkan beberapa bagian fenomenal seperti adegan Dao Ming Shi yang berlari mengejar bis untuk menyusul San Chai, atau saat mereka tersesat dalam badai salju.Masih ok lah sekedar sebagai hiburan.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar