Nama saya
tergolong amat pendek: ARFIANI. Kadang agak merepotkan karena saat membuat akun
email saya harus memiliki nama dengan 2 kata. Akhirnya, saya menggunakan nama
panggilan saya, FANI, sebagai nama depan. Sering saya ditanya orang, “nama kamu
ARFIANI doang ya?” katanya sambil menunjukkan mimik tak percaya. “Enggak,
Arfiani. Nggak pake doang.. he..he..”
Sebalnya,
bukan satu dua orang yang bertanya begitu. Terutama saat sekolah dulu. Kayaknya
ada saja orang yang penasaran atau malah nggak habis pikir, kenapa saya punya
nama begitu pendeknya. Tapi lama-lama, saya kebal juga. Ya..nama pemberian ortu
memang sependek itu. Mau gimana lagi?
Jujur
saja, awalnya saya sempat “iri” dengan anak-anak lain yang bernama panjang.
“Apa ortu nggak kreatif cari nama lain gitu ya?..” pikir saya. “Atau karena
saya anak pertama, jadi Papa saya masih belum pengalaman bikin nama?” Soalnya,
nama adik saya termasuk “normal”, terdiri dari 2 kata. Malah, banyak orang yang
menamai anaknya dengan nama sepanjang mungkin. Lebih dari 3 kata. Kayaknya,
semakin panjang nama semakin bagus dan canggih kedengerannya. Teman-teman saya
rata-rata juga punya nama depan dan belakang. Nggak kayak saya, cuma nama depan saja.
Tapi
akhirnya, saya tak terlalu ambil pusing lagi soal nama. Masa iya saya harus
kreatif menambahkan nama baru..Eh..tak disangka, di kemudian hari saya bertemu
orang yang “bernasib” sama dengan saya, punya nama pendek. Teman kuliah adik
saya namanya HILDA saja. Dia pun katanya sering sebal karena selalu ditanya
kenapa namanya sependek itu. Saat saya mengajar di sebuah sekolah, saya pun menemukan nama-nama murid yang lebih
pendek dari saya: BENI dan DEVI. Ada lagi beberapa nama lain, sayangnya saya
agak-agak lupa.
Toh punya nama pendek kadang
menguntungkan juga. Misalnya, saat saya mengisi lembar jawaban komputer saat
ujian, saya hanya perlu kurang dari 5 menit untuk menghitamkan bulatan di
bagian nama. Teman-teman saya yang namanya panjang malah sering ngomel karena
perlu waktu ekstra untuk menghitamkan bulatan yang ada.
Karena
itu, saat punya anak saya bertekad untuk memberikan nama lebih dari satu kata.
Nama anak saya malah terdiri dari 3 kata. Pas lah..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar