![]() |
Source; 99.co |
“Welcome to my family room!” tukas wanita itu sambil merentangkan
tangannya. Di layar nampak kolam renang nan asri dan luas. Host muda yang hari itu berkunjung ke rumahnya terbelalak, “Oh man! This is a resort!” serunya
setengah berteriak. Sejak awal ia memang sudah nampak takjub melihat rumah luas
dan mewah wanita itu: kamar pribadi yang super luas bak hotel juga ruangan bertaburan
benda-benda pajangan mewah dan artistik. Obrolan lalu berlanjut santai di kolam
renang si wanita. Sambil merendam kaki dan menghirup shissa-rokok ala Timur Tengah-, mereka ngobrol hal-hal ringan sambil sesekali tertawa bersama.
****
Selain nge-prank, salah satu konten channel YouTube yang juga marak adalah
berkunjung ke rumah selebriti. Biasanya pemilik channel, umumnya selebriti juga, akan bertamu sambil melakukan “house tour´ dari bagian depan sampai
dapur. Tak lupa, host akan melongok
garasi sang bintang yang umumnya berisi kendaraan roda dua dan roda empat mahal
milik mereka. Jumlahnya seringkali tak hanya satu bahkan ada yang berjejer tak
ubahnya di showroom saja.
Program macam ini
awalnya muncul di MTV pada tahun 2000-an. MTV
Cribs, demikian nama program acara itu, menampilkan tur ke rumah pribadi
para selebriti. Acara TV ini mencapai ratusan episode dan telah menampilkan banyak
selebritis mulai dari aktor sampai atlet terkenal. MTV Indonesia kemudian
mengadaptasinya menjadi MTV Rumah Gue yang tayang tahun 2000an. Kini,
acara sejenis yang secara khusus membahas rumah selebritis nampaknya sudah tidak
ada. Hanya kadang, ada acara TV yang menyelipkan house tour rumah selebriti sekedar sebagai bahan berita saja.
Entah terinspirasi oleh
acara MTV itu atau bukan, banyak konten YouTube yang menampilkan hal serupa. Dan
nampaknya, para penonton menyukainya. Kita pun pasti kepo ya ingin tahu rumah
para selebritis apalagi jika yang dikunjungi adalah seleb favorit. Tentu kita
penasaran bagaimana isi rumahnya, apa yang biasa ia lakukan di kamar pribadinya,
bagaimana kesehariannya dan menyimak soal hal-hal pribadi lain yang belum kita
tahu.
Namun sebagaimana halnya
sebuah tontonan, konten seperti ini tentu ada plus minusnya. Menonton rumah
mewah dan luas selebiritis bisa saja hanya sebagai hiburan. Berita apapun
tentang orang terkenal memang selalu menarik untuk disimak apalagi tentang
hal-hal privat mereka. Melalui rumah itu, kita bisa menilai sekilas karakter si
empunya rumah. Ada yang rumahnya mentereng penuh sesak barang, ada yang berumah
luas tapi bertipe minimalis elegan, ada yang meluaskan kamar pribadi karena
suka ngendon di kamar, ada yang suka
masak hingga dapur dibuat bikin betah.
Minusnya tentu saja jika
konten ditonton kaum menengah ke bawah yang melihat itu tak hanya tontonan tapi
juga sumber khayalan. Lalu sebagai penonton kita ikutan membayangkan andaikan
punya rumah seluas dan sebagus mereka. Saat melihat kenyataan, kita sedih dan
menyesali kenapa tak bisa punya rumah seperti itu. Banyak yang lantas terobsesi
ingin jadi selebriti walaupun harus melakukan berbagai cara. Apalagi jika host sekedar menampilkan kemewahan namun
tak mengorek bagaimana perjuangan sang bintang sampai punya rumah semewah itu.
Menarik ketika saya
menonton house tour rumah Inul
Daratsista yang dipandu dua host
kondang, Irfan Hakim dan Indra Herlambang. Dalam program itu, ada obrolan
tentang perjuangan Inul yang rela hidup prihatin 3 tahun lamanya demi membayar
cicilan rumah yang jumlahnya ratusan juta sebulan. Selipan obrolan seperti ini
mungkin bisa membuat konten terasa lebih membumi. Nyatanya para selebriti ini memang
tak selalu memeroleh rumah idaman dengan mudah. Perlu kerja keras dan
perjalanan panjang untuk mendapatkan rumah impian.
Perlu usaha dari pembuat
konten agar tontonan tak sekedar jadi tontonan namun ada selipan hikmahnya.
Begitupun kita sebagai penonton hendaknya bisa lebih bijak. Menonton ya
menonton saja sekedar hiburan di waktu senggang. Tapi jangan lupa, tetaplah berpijak
ke bumi. Apapun pasti ada pengorbanan besar hingga para selebriti itu bisa
memiliki rumah mewah macam itu. Belum tentu kita sanggup bekerja sekeras
mereka. Dengan begitu, kita tetap terhibur namun juga tetap bersyukur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar