Untuk ke sekian kalinya, sebuah
video yang memerlihatkan adegan intim beredar di media sosial. Yang
menghebohkan, pelakunya adalah seorang wanita yang katanya mirip artis cantik GA
dengan seorang pria bertubuh kekar entah siapa. Ada yang menduga, si pria dalam
video berdurasi 19 detik itu adalah manager si artis, ada juga yang menyangka
kalau pria tersebut salah satu pemain band pengiringnya. GA sendiri memberikan
jawaban mengambang, tak mengiyakan atau menolak kalau wanita dalam video itu
adalah dirinya. Sementara pria yang diduga ada dalam video sudah
mengklarifikasi kalau itu bukan dirinya. Belum habis kehebohan publik, muncul
lagi video sejenis yang juga menampilkan seorang wanita mirip artis. Belum ada klarifikasi yang bersangkutan terkait
video ini.
Dua peristiwa ini mengingatkan
publik pada hal serupa yang terjadi belasan tahun ke belakang. Saat itu, video
asusila seorang vokalis band besar dengan 2 wanita berbeda tersebar. Ada pihak
yang mengaku walaupun ada pula yang sampai sekarang tak mengakui itu dirinya.
Apapun, publik tetap menghujat dan mencaci maki terutama karena salah satu
pelaku telah berkeluarga.
Harga yang harus dibayar amat lah
mahal. Selain harus mendekam di balik jeruji besi dengan tuduhan telah lalai
menyimpan video tak senonoh, mereka pun mendapat sangsi sosial. Banyak kontrak
iklan dan pekerjaan dibatalkan dan diputus di tengah jalan, program TV yang
memajang mereka memutus kontrak sepihak selain tentu saja menanggung malu.
Perlu bertahun-tahun bagi mereka untuk kembali ke dunia hiburan dan tampil lagi
di depan kamera dengan karir yang mungkin tak secemerlang sebelumnya.
Tersebarnya adegan intim yang
dilakukan publik figur sebenarnya acapkali terjadi. Sebelum tahun 2000-an tersebar video singkat yang memerlihatkan
seorang wanita mirip artis almarhumah Euis Sukma Ayu. Euis, putri artis senior
Nani Wijaya, yang saat itu sedang naik daun, tak mengakui kalau itu dirinya. Euis
terhitung “beruntung” karena masa itu belum ada media sosial begitupun handphone belum banyak dimiliki orang.
Pemberitaan tentang Euis lebih banyak muncul di televisi dan koran-koran gosip.
Namun tetap saja hal ini memengaruhi karir Euis di dunia hiburan.
Untuk Konsumsi
Pribadi?
Sebenarnya sudah bukan rahasia lagi
jika dunia selebriti lekat dengan pergaulan bebas. Saya yakin, yang biasa
melakukan hubungan intim dengan pasangan walaupun belum menikah tak hanya
dilakukan oleh para artis yang videonya tersebar itu. Boleh dibilang, mereka
ini hanya sedang “sial” saja karena video pribadi mereka tersebar (atau
disebarkan) ke publik. Ini terjadi bisa karena yang bersangkutan lalai hingga
video itu bocor ke pihak lain atau bisa jadi gadget atau alat penyimpan video hilang dan jatuh ke tangan orang
yang tak bertanggungjawab.
Saya sendiri tak paham mengapa
adegan intim harus divideokan. Apakah sekedar untuk “dokumentasi” atau memang
sengaja direkam untuk jadi konsumsi pribadi yang bisa ditonton berkali-kali? Semua
memang hak dan jadi tanggungjawab masing-masing orang. Namun menjadi masalah
jika video itu tersebar lalu ditonton publik termasuk anak-anak di bawah umur.
Apalagi saat ini, dengan mudahnya foto atau video tersebar tanpa bisa kita
cegah. yan
Kontrolnya ada di diri kita. Jika
kita tanpa sengaja menerima kiriman video macam itu, stop sampai di kita saja
tak perlu disebarkan. Tak perlu juga menghujat sampai sengaja ikut berkomentar
di akun media sosial si artis. Kita jadi salah jika ikut mengumpat dan berkata
kasar. Konsekuensi atas apa yang telah dilakukan, biarlah jadi tanggungan
masing-masing individu. Dosa tidak berdosa itu urusannya dengan Tuhan. Jadilah
penyimak atau jika bisa pengkritik yang baik saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar