Foto :stat.kompasiana.com |
Saya lupa
tepatnya. Mungkin sekitar 2 tahun belakangan, saya punya rutinitas setiap
Minggu pagi: membeli dan membaca satu koran nasional dan satu tabloid wanita.
Entahlah..Rasanya ada yang hilang ketika rutinitas itu tidak saya lakukan. Ada
yang kurang jika saya melewatkan Minggu tanpa membaca kedua koran itu.
Karenanya,
sepadat apapun acara saya di hari Minggu saya selalu usahakan untuk mampir ke
tukang koran dan membeli 2 jenis koran itu. Kalau tak sempat membeli sendiri,
saya akan titip pada suami atau siapapun yang kebetulan akan keluar rumah.
Pernah beberapa kali saya gagal membeli koran nasional kesukaan saya karena
sudah terlalu siang hingga saya kehabisan. Rasanya menyesal..
Yang agak
susah kalau kebetulan saya sedang di luar kota dan saya tak tahu dimana tukang
koran terdekat. Atau kalau hari Minggu bertepatan dengan hari raya nasional
hingga dua koran itu atau salah satunya tak terbit. Anehnya, saya nggak berniat untuk berlangganan.
Soalnya, mubazir. Saya lebih suka membaca koran nasional edisi Minggu saja tapi
jarang membaca edisi hariannya. Lagipula, rasanya lebih enak membeli eceran.
Lucunya,
saking niatnya membeli 2 koran itu kadang saya sampai rela mengeluarkan ongkos
demi mencari tukang koran. Soalnya, pernah 2 tukang koran yang biasa mangkal di
sekitar rumah saya tak berjualan. Sementara, suami saya tak bisa mengantar saya
berburu koran karena ada acara lain. Akhirnya saya harus naik angkot demi koran
impian. Kalau dihitung, jumlah uang yang saya keluarkan untuk ongkos
bolak-balik hampir sama dengan harga total kedua koran itu..
Foto : www.google.co.id |
Kenapa
saya sangat suka membaca dua koran tadi? Karena jika dibandingkan media lain
informasinya lebih padat, menghibur tapi tetap menambah wawasan. Karena itu,
saya rela merogoh kocek 9500 rupiah setiap minggu untuk 2 koran itu. Bahkan
saat saya tak punya uang, membeli koran tetap prioritas. Soalnya, membaca itu
hiburan buat saya. Sama dengan menonton film buat yang film mania atau main games buat penyuka games misalnya. Saya merasa bisa lepas dari stress dan beban
pekerjaan sehari-hari setelah membaca.
Pernah
suatu hari, saya nggak bisa keluar
rumah karena anak saya tak mau ditinggal. Akhirnya saya meminta suami untuk
membelikan 2 koran langganan saya itu. Saya tunggu-tunggu, kok suami saya nggak nongol-nongol. Saat akhirnya dia
muncul, saya merasa lega. Tapi..kok
tabloidnya tabloid terbitan minggu kemarin?Kan
saya sudah baca..
“Emang cuma itu yang ada. Mana Abi tau
yang baru atau lama...” kilah suami saya saat saya protes keras.
Iya juga sih..Dia kan tak tahu kalau tabloid itu
terbitan minggu lalu. Masalahnya, saya bingung mau dikemanakan tabloid yang
sudah telanjur dibeli itu? Akhirnya saya gunting beberapa artikel di tabloid
itu untuk kliping saja.
Setelah
tak ada pembantu, waktu saya untuk membaca koran memang agak berkurang. Malah
seringnya saya tak habis membaca koran itu sampai 2 minggu setelahnya. Tapi
sungguh hal ini nggak menyurutkan
saya untuk tetap membeli koran setiap Minggu pagi. Kalau perlu keluar ongkos
lah..
*nama
koran tidak disebutkan biar nggak
disangka promosi..he..he..he..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar