www.medium.com |
Kesuksesan
Meteor Garden (MG) versi Taiwan tahun 2002 lalu membuat banyak fans ingin agar
drama yang diadaptasi dari animasi manga
Jepang Hana Yori Dango ini di-remake dan ditayangkan kembali. Setelah sempat beredar rumor soal mungkin tidaknya keinginan
para fans itu terwujud, akhirnya pada awal 2018 lalu secara resmi diumumkan
kalau MG akan diproduksi kembali dengan Angie Chai -yang juga produser MG versi
2001- sebagai produser MG versi baru.
Dimulailah
proses penyeleksian pemain untuk mengisi peran-peran yang ada dalam drama ini.
Terpilihlah Shen Yue sebagai Dong San Chai, Dylan Wang aka Wang He Di sebagai Dao Ming Shi, Darren Chen sebagai Hua
Ze Lei, Connor Leong sebagai Feng Mei Zuo dan Wu Xi Ze sebagai Xi Men Yan. Banyak yang bersorak namun tak
sedikit yang mengkritik saat drama ini ditayangkan kembali. Para fans MG yang
dulu sempat kesengsem dengan para
cowok F4 atau suka pada San Chai yang imut dan pemberani, bisa jadi memang
telah punya ekspetasi tersendiri tentang aktor seperti apa yang akan memainkan
tokoh-tokoh kesayangan mereka. Namun tentu saja, produser punya alasan
tersendiri soal pemilihan para pemain ini termasuk jalan cerita yang tak persis
sama dengan versi lamanya meskipun benang merah ceritanya tetap sama.
Yang
Berbeda
Episode awal dibuka saat
San Chai si gadis miskin berkuliah di sebuah universitas. Di kampus, San Chai yang kuliah di jurusan Ilmu Gizi, hanya memiliki 2
teman, Qing He dan Liu Zhen. Suatu hari, saat sedang berjalan sambil memegang
hape, ia tersenggol seseorang hingga hapenya meluncur jatuh. Tepat saat itu,
serombongan orang melintas diikuti keriuhan para cewek teman-teman San Chai
yang nampak histeris saat melihat rombongan itu. San Chai yang tak tahu siapa
mereka, sibuk berusaha menyelamatkan hapenya di antara langkah-langkah kaki
orang yang melintas. Tak dinyana, saat ia hampir berhasil meraih hapenya, seseorang
bersepatu kulit buaya berwarna hijau malah menginjak hapenya hingga retak.
Merasa tak terima, San
Chai berusaha menerobos keramaian dan mengikuti rombongan tersebut untuk
meminta pertanggungjawaban seseorang bersepatu kulit buaya yang telah menginjak
hape nya. Ternyata, rombongan itu adalah
sekumpulan cowok idola di sekolah, F4, yang dijaga beberapa bodyguard berbadan kekar. Karuan saja, saat gadis itu berusaha
mendekat, ia langsung dihalau dan dipelintir tangannya karena ia dianggap akan
berbuat tidak baik pada bos mereka.
Sampai sini saja,
penonton versi lama MG akan merasakan perbedaannya. Soal hape yang secara tak
langsung membawa San Chai untuk berurusan dengan F4 dan Dao Ming Shi seolah
menjadi “penanda” bahwa drama ini memang ditujukan untuk para fans baru era milenial
saat gadget telah menjadi hal tak
terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Ini tak ditemukan dalam pembuka MG versi lama meskipun hape terbaru
tahun itu telah ikut nampang sebagai
bagian dari sponsor.
Kurang
Greget
Tentu saja, produser dan
penulis skenario boleh memiliki pertimbangan sendiri mengenai akan seperti apa cerita
MG versi baru ini. Namun sebagai penonton lama, ada beberapa hal yang menurut
saya membuat drama ini terasa kurang greget meskipun tak sampai kehilangan ruh
ceritanya. Soal akting misalnya. Setahu saya, beberapa pemeran dalam MG versi
baru ini pernah bermain dalam drama-drama lain sebelumnya, namun hal ini
nampaknya tidak banyak menolong kemampuan akting mereka. MG versi jadul pun
memang tak menampilkan akting yang brilian, tapi mungkin karena faktor skenario,
para pemain memiliki karakter yang terasa lebih kuat hingga cerita tetap dapat
terasa menarik dan tidak datar.
Jika dilihat, para
pemeran F4 pun nampak lebih “manis” baik dari segi penampilan maupun sikapnya.
F4 yang dalam versi manga maupun
versi drama diceritakan amat kejam namun disukai, tak terlalu kentara
kekejamannya dalam MG versi baru ini. Bahkan, para cowok itu digambarkan
sebagai cowok yang disegani karena tampan, kaya namun santun. Jangan kaget jika
Xi Men yang berkarakter don juan dan suka memacari banyak wanita, dalam MG versi baru ini digambarkan sebagai
cowok yang tak terlalu suka tebar pesona. Kesan galak Dao Ming Shi juga lebih
banyak ditampilkan lewat ekspresi wajah namun minim adegan fisik. Konon,
produser memang ingin agar versi baru ini mengurangi adegan kekerasan yang ada
dalam versi terdahulu termasuk mungkin memangkas beberapa adegan romantis yang
kelewat berlebihan.
Qing He sahabat San Chai
yang lugu dan kadang konyol juga nampak terlalu “kalem”. Ibu dan bapak San Chai
yang kocak dan sangat terobsesi menjodohkan anaknya dengan A Shi juga nampak
kurang mendalam memainkan perannya. Adegan romantis San Chai dan Dao Ming Shi
yang dulu menjadi salah satu daya tarik drama ini juga nampak tak terlalu kena. Entah kenapa, chemistry keduanya nampak kurang natural
bahkan nampak canggung :) . Begitupun
beberapa peran lain yang mau tak mau membuat saya membandingkannya dengan para
pemain MG versi lama karena menurut saya bermain terlalu “datar” dan kurang
ekspresif.
Mungkin memang masih
terlalu dini mencap drama ini bagus atau tidak mengingat baru ditayangkan belum
separuhnya. Bisa jadi, pendapat saya ini dipengaruhi faktor perbedaan zaman haha..
Pemain-pemain yang menurut saya terlalu unyu
itu mungkin memang akan lebih menarik bagi para penonton saat ini. Soal akting
atau cerita bisa saja menjadi pertimbangan nomor sekian. Yang pasti, drama
ini masih menampilkan beberapa bagian
fenomenal seperti adegan Dao Ming Shi yang berlari mengejar bis untuk menyusul
San Chai, atau saat mereka tersesat dalam badai salju.Masih ok lah sekedar sebagai hiburan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar